Jumat, 26 Juni 2009

BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA

BAB I
BUDAYA MASYARAKAT INDONESIA
Kata budaya berasal dari bahasa sangsekerta buddhayah, merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti "budi" atau "akal" jadi bias diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal. Kebudayaan adalah hasil budidaya manusia dalam bermasyarakat.
Adapun kata culture artinya sama dengan kebudayaan, berasal dari kata corole berarti memelihara, mengolah, mengerjakan berbagai hal yang menghasilkan tindak budaya. Menurut Fischer, kebudayaan-kebudayaan yang ada di suatu wilayah berkembang disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain lingkungan geografis, induk bangsa, dan kontak antarbangsa.
Menurut Kroeber dan Kluckhohn, definisi kebudayaan dapat dikatagorikan menjadi tujuh hal yaitu :
  1. Kebudayaan sebagai keseluruhan hidup manusia yang kompleks.
  2. Menekankan sejarah kebudayaan, yang memandang kebudayaan sebgai warisan tradisi.
  3. Menekankan kebudayaan yang bersifat normative, sebagai aturan hidup, cita-cita, nilai, dan tingkah laku.
  4. Pendekatan kebudayaan dari aspek spikologis, sebagai langkah penyesuaian diri manusia.
  5. Kebudayaan dipandang sebagai suatu struktur, berbicara tentang pola-pola, organisasi kebudayaan, serta fungsinya.
  6. Kebudayaan sebagai hasil kecerdasan dan perbuatan.
  7. Definisi kebudayaan yang tidak lengkap dan kurang konsisten.

1. Unsur-unsur Kebudayaan

Kebudayaan dari tiap-tiap bangsa dapat dibagi kedalam suatu jumlah unsur-unsur
yang tidak terbatas jumlahnya. Ilmu Antropologi menyebutnya culture universal,
ini menunjukan unsur yang ada dapat digunakan di dalam semua kebudayaan dari
semua bangsa.
Di dunia ini ada tujuh unsur kebudayaan sebagai culture universal, yaitu :
a. Sistem religi dan upacara keagamaan
b. Sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan
c. Sistem pengetahuan,
d. Bahasa
e. Kesenian
f. Sistem mata pencaharian hidup/sistem ekonomi
g. Sistem teknologi dan peralatan, perlengkapan hidup manusia.

Suatu sistem religi dalam kebudayaan memiliki unsur-unsur penting yaitu :
a. sistem keyakinan (konsep tentang dewa, mahluk hidup, hidup dan mati)
b. sistem upacara keagamaan (tempat, hari, benda dan alat serta pemimpin adat)
c. umat yang menganut religi

2. Fungsi Unsur Bahasa, Seni, dan Religi

a. Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem yang memungkinkan manusia untuk mengungkapkan emosi
dan perasaannya ke dalam bentuk lambang yang dapat dipahami dan ditafsirkan
oleh orang lain.
Fungsi-fungsi bahasa :
  1. Fungsi praktis, yaitu untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
  2. Fungsi artistik, yaitu mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya demi pemuasan rasa estetika/kebutuhan akan keindahan.
  3. Fungsi filosofis, yaitu untuk mempelajari kebudayaan-kebudayaan manusia yang hidup di jaman dahulu kala.
  4. Sebagai kunci atau sarana untuk mempelajari ilmu-ilmu lain.
b. Seni
Seni ialah produk jenis prilaku manusia khususnya dengan penggunaan kreatif
imajinasi manusia untuk menerangkan, memehami, dan menikmati kehidupan. Menurut
Malinowski, segala aktivitas kenudayaan itu sebenarnya bermakksud untuk
memmuaskan suatu rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri mahluk manusia yang
berhubungan dengan seluruh kehidupannya. Oleh karena itu dengan mempelajari seni,
kita dapat memperoleh gambaran mengenai sejarah, keadaan dan identitas sebuah
masyarakat atau bangsa.
Seni memiliki fungsi kreatif dan ekspresional juga seringkali memiliki fungsi untuk mempererat ikatan solidaritas, sebagai saran pendidikan, sarana sosialisasi norma-norma, alat untuk mewariskan adat dan nilai-nilai kebudayaan.
Kesenian dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu :
1. Seni rupa, yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan mata.
2. Seni suara, yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan telinga.

c. Religi
Menurut Koentjoraningrat istilah religi dibedakan dengan istilah agama, religi merupakan bagian dari kebudayaan. Menurut Cirero religi tidak berbeda jauh dengan pengertian agama yaitu suatu pengalaman batin dari kehidupan kejiwaan manusia kemudian menimbulkan perbuatan-perbuatan atau tingkah laku manusia yang dipersembahkan kepada suatu zat yang menguasai manusia dan seluruh alam semesta.

Menurut E.B. Tylor, evolusi religi yang berdasarkan kesadaran manusia itu sendiri yang terbagi menjadi :
  1. Animesme, bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan bahwa di alam sekeliling tempat tinggal manusia tinggal berbagai maca, ruh, spirit, mahluk halus, dan kekuatan gaib lainnya.
  2. Dinamisme, bentuk religi yang berdasarkan pada kepercayaan akan kekuatan alam yang melebihi kekuatan manusia.
  3. Polytheisme, bentuk religi yang berdasarkan kepada kepercayaan akan dewa-dewa, yang masing-masing mewakili suatu kekuatan atau fenomena alam tertentu.
  4. Panteon, bentuk kepercayaan kepada dewa-dewa, dimana dewa-dewa tersebut tergabung didalam suatu sistem dengan struktur tugas dan jenjang yang berbeda-beda.
  5. Monotheisme, bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan pada suatu kekuatan tunggal.
Menurut Koenctjoroningrat religi merupakan suatu sestem yang terdiri atas empat komponen :
  1. Emosi keagamaan yang menyebabkan manusia menjadi religius.
  2. Sistem kepercayaan yang mengadung keruhanian dan bayangan-bayangan manusia tentang sifat tuhan, wujud dan alam gaib.
  3. Sistem upacara religius yang bertujuan mencari hubungan manusia dengan dewa-dewa atau mahluk-mahluk halus yang mendiami alam gaib.
  4. Kelompok-kelompok religius atau kesatuan-kesatuan sosial yang menganut sistem kepercayaan tersebut.
Dalam suatu praktek keagamaan atau kepercayaan terdat bermacam-macm fungsi psikologis dan sosial :
  1. Fungsi Penyelamatan, keselamatan dapat dicapai dengan menjalankan segalaaturanaturan atau norma yang ada.
  2. Fungsi Sosial, yaitu mengatur hubungan antara manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan.
  3. Fungsi Pendidikan, suatu upacara keagamaan dan inisiasi dapat memperlancar atau membantu melestarikan budaya.
3. Wujud Kebudayaan
Koetjaraningrat kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu :
a. Wujud ideal dari kebudayaan, sifat abtrak, tidak dapat diraba atau difoto.
b. Wujud sistem sosial, mengenai kelakuan berpola pada manusia.
c. Wujud kebudayaan fisik, hasil fisik dari aktivitas, perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat, sifat kongkrit, benda-benda yang dapat diraba, dilihat, difoto.

B. Studi Antropologi di Indonesia
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan manusia. Antropolagi merupakan suatu ilmu yang mempelajari mahluk antropos atau manusia. Ilmu antropologi baru mencapai bentuk yang tegas pada tahun 1951. Sasarannya adalah manusia dan kebudayaannya.
a. Antropologi Fisik
Mempunyai tujuan untuk mencapai pengertian tentang beraneka ragam mahluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya dengan memakai ciri-ciri tubuh lahiriyah (fenotopik) dan ciri-ciri tuuh rohaniah (genetotip). Yang dimulai sejak lahirnya manusia kedunia ( pithecanthropus ) sampai manusia sekarang ( homo sapiens ).
Antropologi fisik lebih membahas struktur fisik dan asal usul manusia dengan proses fisiologisnya dan antropologi budaya didalamnya mencakup ilmu-ilmu sosial, seni dan ilmu-ilmu kemanusiaan yang lain.
b. Antropologi Budaya
Perkembangan antropologi budaya dimulai pada masa penjajahan Belanda sekitar abad ke-19. Pada waktu itu antropologi digunakan secara praktis. Dalam perkembangan selanjutnya melahirkan antropologi sosial dimana antropologi sosial ini lebih menekankan pada salah satu fungsi dari unsur kebudayaan. Jadi tugas antropologi sosial adalah meneliti secara sistimatis pranata-pranata kemasyarakatan termasuk susunan politis dari masyakat.
Tujuan mempelajari antropologi :
  1. Agar siswa mempunyai dasar pengetahuan untuk bekal sebagai anggota masyarakat sesuai dengan bakat dan minat.
  2. Menggali kekayaan bangsa yang dapat memperkuat keyakinan.
  3. Menimbulkan rasa kasih sayang untuk bersama-sama menghim pun kekuatan seluruh bangsa Indonesia.
Manfaat mempelajari Antropologi :
  1. Antropologi budaya banyak memberikan bahan-bahan, pandangan, teori, pendapat sehingga dapat secara metodis menghadapi segala gejala yang timbul dalam masyarakat yang terus berkembang.
  2. Antropologi budaya memberikan pengetahuan tentang perkembangannya baik sebagai ilmu dan penerapannya dalam penelitian dari segi kehidupan manusia.
  3. Antropologi dapat mengarahkan pembangaunan bangsa dan negara secara baik.
C. Budaya Lokal
Budaya lokal adalah budaya yang berkembang dan digunakan para pendukung kebudayaan di suatu masyarakat. Budaya lokal merupakan adat-istiadat, kebudayaan yang sudah berkembang, atau sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukardiubah yang terdapat di suatu daerah tertentu.
Van Vollenhoven membagi masyarakat Indonesia kedalam 19 lingkungan hukum adat. Koentjaraningrat menyebutnya sebagai daerah kebudayaan (culture area).
Menurut Prof. Dr. Haryati Soebadio, untuk menanggulangi masalah keakekaragaman budaya lokal perlu diperhatikan keadaan umum dan menyeluruh, di antaranya sebagai beriktu :
a. Bahwa Indonesia merupakan daerah kepulauan yang luas sekali.
b. Bahwa dalam wilayah seluas itu dengan ribuan jumlah pulaunya dan penduduk yang berakaka ragam.
c. Bahwa teryanta keakekaragamn bahasa dan budaya setempat itu memiliki dasar yang sama, berasal dari rumpun bahasa dan jenis budaya yang sama.
Untuk melihat gambaran yang lebih jelas tentang beberapa contoh masyarakat dan budaya lokal tersebut kita bisa melihat pada Masyarakat Tengger di Jawa Timur dan Masyarakt Badui di Jawa barat yang tetap bertahan dengan budaya yang khas sampai sekarang.
Sistem-sistem Budaya masyakat Indonesia
Setidak-tidaknya ada tiga sistem budaya yang dapat dikenali, yaitu sistem budaya etnik, sistem budaya agama besar, dan sistem budaya Indonesia.
  1. Sistem Budaya Etnik adalah sistem budaya yang ada di kesatuan masyarakat (ehtnic group), yang terikat oleh suatu kesatuan budaya yang khusus.
  2. Sistem Agama Besar, berasal dari luar Indonesia yang telah mengakar secara kuat di kalangan penduduk kepulauan Indonesia.
  3. Sistem Budaya Indonesia, mempunyai dua fungsi yaitu sebagaiidentitas bangsa dan sebagai alat yang dapat dipakai oleh seluruh bangsa Indonesia dalam komunikasi. Perbedaan atau konflik yang terjadi dapat teratasi dengan kembali kepada nilai-nilai dan norma-norma kolektif yang diterima dalam sistem budaya Indonesia. Sebaliknya, posisi hirarkis sistem budaya Indonesia menyebabkan ketegangan-ketegangan.
Pengaruh Budaya Asing
Budaya asing yang masuk memiliki dua sisi pengaruh, yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif :
1. Pengaruh Positif, yaitu pengaruh yang memberikan kemajuan atau peningkatan kuaitas hidup masyarakat. Penganruh tersebut antara lain :
a. Alih teknologi asing yang berguna dalam industri,
b. Lapangan pekerjaan bagi masyarakat semakin luas,
c. Masuknya nilai-nilai positif, yaitu tentang arti penting pendidikan dan nilai menghargai waktu.
2. Pengaruh Negatif, antara lain :
a. Masuknya Nilai-nilai budaya asing yang negatif, misalnya gaya hidup hedonis dan
serta instan, budaya egoisme dan individualisme.
b. Menurunnya Moral bangsa (Demoralisasi)
c. Munculnya kesenjangan sosial masyarakat.
Hubungan Antarbudaya
Tenjadinya saling mempengaruhi budaya terjadi melalui proses difusi, akulturasi, asimilasi, dan penetrasi budaya.
1. Difusi, dalam kamus Bahasa Indonesia difusi dinyatakan sebagai proses penyebaran atau perembasan suatu unsur kebudayaan dari satu pihak kepada pihak laian. W.A. haviland menyatakan difusi adalah penyebaran kebiasaan atau adat istiadat dari kebudayaan yang satu kepada kebudayaan yang lain.
Proses difusi unsur-unsur kebudayaan daerah ke dalam kebudayaan nasional disebabkan oleh beberapa hal berikut :
a. Fungsinya sangat cocok dan berguna bagi kehidupan masyarakat.
b. Unsur-unsur budaya daerah mudah diserap atau diterima.
c. Unsur-unsur budaya daerah sangat digemari.
2. Akulturasi, merupakan suatu perubahan besar dari suatu kebudayaan sebagai akibat adanya pengaruh dari kebudayaan asing. Prose akulturasi berlangsung dalam jangka waktu yang relatif lama.
Mekanisme akulturasi dapat digambarkan sebagi berikut :
a. Unsur Budaya Asing yang Mudah diterima, bila :
1. Unsur-unsur kebudaya yang konkret wujudnya.
2. Unsur-unsur kebudayaan yang besar sekali kegunaannya.
3. Unsur-unsur yang mudah disesuaikan dengan masyarakat.
b. Unsur Budaya Asing yang Sulit Diterima
1. Unsur-unsur kebudayaan wujudnya abstrak.
2. Unsur-unsur kebudayaan yang kecil sekali kegunaannya.
3. Unsur-unsur kebudayaan sukar disesuaikan dengan masyarakat.
c. Unsur Budaya yang Sukar Dikanti, merupakan unsur yang mempunyai fungsi luas dalam masyarakat.
d. Individu yang Cepat dan Suklar Menerima Kebudayaan Asing
e. Bentuk Proses Akulturasi :
1) Subtitusi, unsur budaya lama diganti dengan unsur budaya baru yang memberikan nilai lebih bagi penggunanya.
2) Sinkretisme, unsur budaya lama yang berfungsi berpadu dengan unsur budaya secara serasi sehingga membentuk sistem baru.
3) Adisi, unsur budaya lama yang masih berfungsi ditambah unsur budaya baru sehingga memberikan nilai lebih.
4) Dekulturasi, unsur budaya lama hilang diganti unsur baru.
5) Originasi, masuknya budaya baru yang sebelumnya tidak dikenal sehingga menimbulkan perubahan besar dalam kehidupan masyarakat.
6) Rejektor atau Penolakan, penolakan sebagian anggaota masyarakat terhadap perubahan.
3. Asimilasi merupakan proses perubahan kebydayaan secara totral akibat membaurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga ciri-ciri kebudayaan yang asli atau lama tidak tampak lagi. Menurut Koetjaraningrat, asimilasi adalah suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, sifat khas dari kebudayaan masing-masing berubah menjadi unsur kebudayaan campuran.
Faktor Pendorong Asimilasi :
  1. Adanya perbedaan di antara masing-masing pendukung kebudaayan.
  2. Adanya sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya, slaing melengkapi atas kekurangannya masing-masing.
  3. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.
  4. Adanya perkawinan campuran (amalgamasi)
  5. Adanya persaman unsur-unsur kebudayaan yang terdapat pada masing-masing kebudayaan.
Faktor penghambat Asimilasi :
  1. Sifat takut terhadap kebudayaan lain yang terjadi pada masyarakat.
  2. Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan luar yang menyebabkan sikap teleransi, simpati kurang berkembang.
  3. Perasaan superioritas yang besar dari individu suatu kelompok kebudayaan terhadap kebudayaan lain.
  4. Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarkat.
  5. In-group feeling yang kuat, yaitu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat pada kelompoknya dan kebudayaan kelompoknya yang bersangkautan.
Penetrasi adalah masuknya pengaruh kebudayaan asing yang sedemikian rupa sehingga menimbulkan perubahan kebudayaan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat.
Proses penetrasi berjalan melalui dua cara :
1. Penetrasi kebudayaan dengan cara damai atau bersahabat disebut Penetration Pacifique.
2. Penetrasi kebudayaan dengan cara kekerasan disebut Penetration Violence.

Rabu, 10 Juni 2009

NUTRISI JIWA, AKAL DAN RAGA

Nutrisi Jiwa :
Ada tiga macam nutrisi untuk jiwa agar jiwa menjadi sehat, yaitu :
1. Dzikir
• Membaca Al-Qur’an
“ Dan kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
0rang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang dzalim selain kerugian.” ( QS. Al-Isra’ : 82)
• Istighfar
“Barangsiapa yang tekun beristighfar, Allah akan memberikan solusi atas setiap
kesulitan yang dihadapi, memberikan pelipur atas kesedihan yang menghinggapi dan
memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Daud).
Imam Qogadah berkata, “Penyakit kalian adalah dosa dan obatnya adalah istighfar.”
• Dzikir secara umum, termasuk do’a
Dengan berdo’a, jiwa akan lebih tenang karena memiliki tempat bersandar, meminta
dan berlindung dari segala bencana. “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah , hanya dengan mengingat
Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’du : 28)
2. Muhasabah diri.
Muhasabah atau instrospeksi diri akan membuat jiwa sadar akan aib dan kekurangan
diri, sadar kan hak-hak Allah atas dirinya dan akan membuat jiwa semakin lembut
dan tawadhu’. Hasan al-Bashri berkara, “Seorang mukmin itu pemimpin bagi dirinya
sendiri. Ia mengintrospeksi dirinya sendiri karena Allah. Sesungguhnya hisab pada
hari kiamat nanti akan ringan bagi mereka yang telah melakukannya di dunia.
Sebaliknya hisab akan berat bagi kaum yang menempuh urusan ini tanpa pernah
berintrospeksi.”
3. Shalat malam
Al Munkadir berkata, “Kenikmatan dunia hanya tersisa tiga; shalat malam, berjumpa
dengan teman dan shalat berjamaah.”

Nutrisi akal :
Berikut ini adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh akal manusia :
1. Bacaan bermutu untuk menambah wawasan ilmu dien dan mendengarkan kajian-kajian
keislaman.
“Bacalah dengan menyebut nama Robbmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan
manusia dengan segumpal darah. Bacalah, dan Robbmulah Yang Paling Pemurah,”
( QS. Al-Alaq : 1-3)
2. Motivasi-motivasi positif untuk membangun mind power (kekuatan pikiran) dan
mempola cara berfikir yang benar dan kreatif.
“Dan tetaplah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat
bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Adz-Dzariyat : 55)
3. Menulis
“Para peneliti di bidang neurologi (ilmu saraf otak), rata-rata mengunggulkan
membaca dan menulis dalam merawat dan menjaga otak agar terus berada dalam
keadaan bugar dan siap menerima perubahan-perubahan secepat apapun perubahan itu
terjadi.” (Hernowo)
4. Berfikir dan menganalisa
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali Imran : 190)
5. Mempelajari hal-hal baru yang bermanfaat, belajar memecahkan masalah dan latihan
otak yang lainnya
“Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah,
jangan engkau lemah.” (HR. Bukhari Muslim)
6. Refreshing
“Setiap amal itu ada masa giatnya dan setiap masa giat ada masa jenuhnya,
barangsiapa yang pada pasa jenuhnya diisi dengan sunahku, maka dia beruntuk,
barang siapa yang mengisi dengan selain sunahku maka dia celaka.” (HR, Ahmad)

Nutrisi Raga :
Ada beberapa nutrisi yang dibutuhkan oleh yang namanya raga, yaitu :
1. Makanan halal dan bergizi
Misalnya sayuran, buah-buahan, daging, susu dan ikan.
“Makanlah daripada apa yang Allah rezekikan kepadamu, yang halal dan baik; dan
takutilah Allah, yang kepada-Nya kamu orang-orang mukmin.” (QS. Al-Maidah :88).
2. Madu
“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Robb) bagi orang-orang yang
memikirkan.” (QS. An-Nahl : 69).
3. Habbatussauda (biji jinten hitam)
“Setialah dengan habbatussauda, karena sesungguhnya ia penyembuh segala penyakit
kecuali kematian.” (HR. Bukhari Muslim).
4. Minyak Zaitun
“Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak
zaitun dibuat dari pohon yang penuh berkah.” (HR. Tirmidi dan Ibnu Majah)

(Sumber : Majalah ar-risalah)

DI ANTARA AKHLAK RASULULLOH SHALLALLAHU'ALAIHI WASALLAM

Akhlak Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam adalah Al-Qur’an, membenci apa yang dibenci Al-Qur’an dan merasa senang dengan apa yang disenanginya. Tidak dendam dan marah kepada seorang kecuali jika melakukan hal-hal yang diharamkan Allah sehingga kemarahannya karena Allah.
Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam merupakan orang yang paling jujur ucapannya, paling memenuhi tanggung-jawabnya, paling lembut perangainya, paling mulia pergaulannya, lebih pemalu dari perawan dalam pingitan, rendah hati dan selalu berpikir, tidak keji dan pengutuk, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tapi membalasnya dengan memberi maaf dan jabat tangan, tidak pernah menolak siapa yang meminta sesuatu kebutuhan kecuali dipenuhi kebutuhannya atau dengan kata-kata yang halus dan tidak dengan hati kasar dan sikap keras, tidak pernah memotong pembicaraan orang lain kecuali jika bertentangan dengan kebenaran sehingga memotong pembicaraannya dengan larangan atau berdiri, tidak menganggap bohong kepada seseorang, tidak dengki kepadanya dan tidak memintanya untuk bersumpah.
Rasululloh menjaga tetangganya dan menghormati tamunya, waktunya tidak pernah berlalu tanpa beramal untuk Allah atau mengerjakan sesuatu yang harus dikerjakan, cinta kepada optimis dan benci kepada pesimis, jika ada dua pilihan beliau memilih yang teringan di antara keduanya selama tidak merupakan dosa, senang menolong orang yang membutuhkan dan membantu orang yang teraniaya.
Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam juga senang kepada sahabat-sahabatnya, bermusyarwarah dengan mereka dan memeriksa keadaan mereka, barangsiapa sakit dikunjunginya, barangsiapa tidak hadir diundangnya, barangsiapa meninggal dunia dido’akannya seerta menerima alasan orang yang uzur kepadanya. Baginya, orang yang kuat dan orang yang lemah mempunyai hak yang sama. Beliau ketika berbicara, jika orang menghitung pembicaraanya tentu akan dapat menghitungnya karena kefasihan dan pelannya. disamping itu, beliau juga bergurau dan tidak mengucapkan sesuatu kecuali kebenaran.

Sumber : Bimbingan Islam untuk Pribadi dan Masyarakat oleh Syaikh Muhammad Jamil Zainu

Senin, 01 Juni 2009

UNTUNG RUGI KALAU MENGERJAKAN PR

* Keuntungan mengerjakan PR :

  1. Ada persiapan untuk pelajaran yang akan datang.
  2. Menggali lebih dalam materi yang telah didapat di kelas.
  3. Mendapat informasi yang lebih, selain yang didapat dari sekolah, juga bisa dicari di perpustakaan atau di internet.
  4. Mengulang dan berlatih pelajaran yang sudah didapatkan di sekolah.
  5. Melatih disiplin diri dan terbuka terhadap masukan.

* Kerugian tidak mengerjakan PR :

  1. Mendapatkan hukuman dari guru yang bersangkutan.
  2. Tidak ada persiapan untuk menghadapi ulangan mendadak, alias nol besar.
  3. Hanya tahu sebatas informasi dari guru saja tanpa dari yang lain alias kuper.
  4. Rugi waktu dan tidak berlatih dengan soal yang lebih menantang.

TIP BUAT PR CARA CEPAT

Ingin tahu cara CEPAT mengerjakan PR ?! ini dia caranya…. Simak ya…..

  1. Berdo’alah terlebih dahulu memohon dibukakan pikiran dan juga mendapat perlindungan dari-Nya.
  2. Pilihlah waktu yang paling enak untuk mengerjakan PR buat kamu. Berusahalah untuk jujur dan cobalah untuk menepati waktu yang sudah kamu pilih.
  3. Kerjakan tugas yang paling sulit menurutmu, selagi waktu masih panjang.
  4. Sediakan waktu istirahat kira-kira 5 menit ketika mengerjakan PR. Buat menghilangkan kejenuhan sesaat;misalnya nonton TV sebentar, atau pergi ke teras sebentar.
  5. Persiapkan segala peralatan belajar untuk menunjang mengerjakan PR, seperti penggaris, kalkulator, pensil, penghapus, dan kertas. Pastikan semua pernak-pernik peralatan tersebut berada di dekatmu.
  6. Kerja tim. Cobalah untuk bekerja sama dengan teman-temanmu. Ingat pepatah ringan sama dijinjing, berat sama dipikul.
  7. Kerjakan tugas atau PRmu secepat mungkin. Jangan sampai menunda-nunda. Mumpung ingatan pelajaran yang baru disampaikan masih hangat dalam pikiran.
  8. Sediakan makanan pengganjal perut, ini diperlukan juga bagi kalian yang sering belajar sampai jauh malam. Untuk menjaga agar perut tidak keroncongan ketika belajar atau mengerjakan tugas PR.

Selamat menerapkan resep tersebut, semoga bermanfaat bagi kalian penimba ilmu.
Dari guru kalian yang tidak mengetahui aku ini gurumu.

Disarikan dari berbagai sumber.