Rabu, 10 Juni 2009

NUTRISI JIWA, AKAL DAN RAGA

Nutrisi Jiwa :
Ada tiga macam nutrisi untuk jiwa agar jiwa menjadi sehat, yaitu :
1. Dzikir
• Membaca Al-Qur’an
“ Dan kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi
0rang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang dzalim selain kerugian.” ( QS. Al-Isra’ : 82)
• Istighfar
“Barangsiapa yang tekun beristighfar, Allah akan memberikan solusi atas setiap
kesulitan yang dihadapi, memberikan pelipur atas kesedihan yang menghinggapi dan
memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Daud).
Imam Qogadah berkata, “Penyakit kalian adalah dosa dan obatnya adalah istighfar.”
• Dzikir secara umum, termasuk do’a
Dengan berdo’a, jiwa akan lebih tenang karena memiliki tempat bersandar, meminta
dan berlindung dari segala bencana. “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah , hanya dengan mengingat
Allah-lah hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’du : 28)
2. Muhasabah diri.
Muhasabah atau instrospeksi diri akan membuat jiwa sadar akan aib dan kekurangan
diri, sadar kan hak-hak Allah atas dirinya dan akan membuat jiwa semakin lembut
dan tawadhu’. Hasan al-Bashri berkara, “Seorang mukmin itu pemimpin bagi dirinya
sendiri. Ia mengintrospeksi dirinya sendiri karena Allah. Sesungguhnya hisab pada
hari kiamat nanti akan ringan bagi mereka yang telah melakukannya di dunia.
Sebaliknya hisab akan berat bagi kaum yang menempuh urusan ini tanpa pernah
berintrospeksi.”
3. Shalat malam
Al Munkadir berkata, “Kenikmatan dunia hanya tersisa tiga; shalat malam, berjumpa
dengan teman dan shalat berjamaah.”

Nutrisi akal :
Berikut ini adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh akal manusia :
1. Bacaan bermutu untuk menambah wawasan ilmu dien dan mendengarkan kajian-kajian
keislaman.
“Bacalah dengan menyebut nama Robbmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan
manusia dengan segumpal darah. Bacalah, dan Robbmulah Yang Paling Pemurah,”
( QS. Al-Alaq : 1-3)
2. Motivasi-motivasi positif untuk membangun mind power (kekuatan pikiran) dan
mempola cara berfikir yang benar dan kreatif.
“Dan tetaplah memberi peringatan karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat
bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Adz-Dzariyat : 55)
3. Menulis
“Para peneliti di bidang neurologi (ilmu saraf otak), rata-rata mengunggulkan
membaca dan menulis dalam merawat dan menjaga otak agar terus berada dalam
keadaan bugar dan siap menerima perubahan-perubahan secepat apapun perubahan itu
terjadi.” (Hernowo)
4. Berfikir dan menganalisa
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali Imran : 190)
5. Mempelajari hal-hal baru yang bermanfaat, belajar memecahkan masalah dan latihan
otak yang lainnya
“Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah,
jangan engkau lemah.” (HR. Bukhari Muslim)
6. Refreshing
“Setiap amal itu ada masa giatnya dan setiap masa giat ada masa jenuhnya,
barangsiapa yang pada pasa jenuhnya diisi dengan sunahku, maka dia beruntuk,
barang siapa yang mengisi dengan selain sunahku maka dia celaka.” (HR, Ahmad)

Nutrisi Raga :
Ada beberapa nutrisi yang dibutuhkan oleh yang namanya raga, yaitu :
1. Makanan halal dan bergizi
Misalnya sayuran, buah-buahan, daging, susu dan ikan.
“Makanlah daripada apa yang Allah rezekikan kepadamu, yang halal dan baik; dan
takutilah Allah, yang kepada-Nya kamu orang-orang mukmin.” (QS. Al-Maidah :88).
2. Madu
“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Robb) bagi orang-orang yang
memikirkan.” (QS. An-Nahl : 69).
3. Habbatussauda (biji jinten hitam)
“Setialah dengan habbatussauda, karena sesungguhnya ia penyembuh segala penyakit
kecuali kematian.” (HR. Bukhari Muslim).
4. Minyak Zaitun
“Konsumsilah minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak rambut, karena minyak
zaitun dibuat dari pohon yang penuh berkah.” (HR. Tirmidi dan Ibnu Majah)

(Sumber : Majalah ar-risalah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar