Senin, 16 November 2009

Arsitek Jenius Sarang Lebah

Lebah adalah salah satu hewan yang luar biasa. Ia menghasilkan madu, cairan manis yang bisa menjadi obat berbagai macam penyakit. Sistem koloni dalam masyarakat lebah menjadi simbol persatuan dan kerjasama yang apik dan tertata rapi. Bentuk sarangnya juga unik dan menakjubkan.
Sarang lebah terdiri dari kumpulan tabung bersisi delapan yang menempel satu sama lain. Yang membuat sarang lebah menjadi bangunan yang hebat adalah sistem ventilasinya. Lebah tahu, untuk menyimpan madu yang berkualitas, diperlukan sarang yang memiliki ventilasi terbaik agar kelembaban sarangnya terjaga. Begitu juga, sarang harus bersuhu 35O C selama sepuluh bulan. Untuk menjaga suhu dan kelembapan sarang ini pada batas tertentu, ada kelompok khusus yang bertugas menjaga ventilasi.
Jika hari panas, lebah mendinginkannya dengan cara yang unik. Jalan masuk sarang dipenuhi lebah. Sambil menempel pada struktur kayu, mereka mengipasi sarang dengan sayap. Dalam sarang standar, udara yang masuk dari satu sisi terdorong keluar pada sisi yang lain. Lebah ventilator yang lain bekerja di dalam sarang, mendorong udara ke semua sudut sarang.
Selain itu, lebah juga amat menjaga kesehatan sarangnya demi menjaga kualitas madunya. Dalam sarang terdapat sistem pemeliharaan kesehatan yang sempurna. Tujuan utama sistem ini adalah menghilangkan zat-zat yang mungkin menimbulkan bakteri dengan cara mencegah zat-zat asing memasuki sarang. Untuk itu, dua penjaga selalu ditempatkan pada pintu sarang. Jika suatu zat asing atau serangga memasuki sarang walau sudah ada tindakan pencegahan ini, semua lebah bereaksi untuk mengusirnya dari sarang.
Untuk benda asing yang lebih besar yang tidak dapat dibuang dari sarang, digunakan mekanisme pertahanan lain. Lebah membalsam benda asing tersebut. Mereka memproduksi suatu zat yang disebut "propolis" (resin lebah) untuk pembalsaman. Resin lebah ini diproduksi dengan cara menambahkan cairan khusus yang mereka keluarkan dari tubuh kepada resin yang dikumpulkan dari pohon-pohon seperti Pinus, Hawwar, dan Akasia. Resin lebah juga digunakan untuk menambal keretakan pada sarang. Setelah ditambalkan pada retakan, resin tersebut mengering ketika bereaksi dengan udara dan membentuk permukaan yang keras. Dengan demikian, sarang dapat bertahan dari ancaman luar. Lebah menggunakan zat ini hampir dalam semua pekerjaan mereka. (noe, sumber: harunyahya.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar