Minggu, 22 November 2009

MENGAMBIL TELADAN KEHIDUPAN PARA NABI

Islam memberikan perhatian besar terhadap pengajaran kepada umatnya, salah satunya melalui kisah-kisah orang terdahulu. Sehingga, jika dicermati, selain berisi hukum dan akidah, al-Quran dipadati pula dengan kisah-kisah penuh hikmah.

Allah memberi gambaran konkret tentang kehidupan orang-orang yang meniti jalan lurus dengan pemaparan kisah para nabi dan orang-orang shalih. Demikian juga, al-Quran memberikan gambaran kehidupan orang-orang kafir dan durhaka dengan menceritakan kehidupan kaum yang membangkang dari ajaran para nabi, termasuk di antaranya beberapa istri dan anak nabi yang diutus oleh Allah.

Allah berfirman,
“Dan kami telah mengutus rasul-rasul yang sungguh telah kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu….” (an Nisa : 164)

Namun sayang, kisah-kisah yang begitu berharga itu, seakan hanya tersimpan rapi dalam bait-bait ayat al-Quran yang suci. Di zaman ini, umat Islam lebih akrab dengan cerita-cerita khayal/fiksi yang merebak dalam bentuk cerpen, komik, film-film, maupun sinetron TV. Bahkan, sejarah kehidupan Nabinya sendiri pun, banyak yang tidak mengerti.

Padahal, kisah-kisah dalam al-Quran lebih berharga dan mulia, daripada sekadar kisah-kisah yang belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya bagi seorang muslim untuk lebih tertarik dan bersemangat meneladani kisah-kisah tersebut. Allah berfirman,

“Kitab (al-Quran) ini, tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (al Baqarah : 2)

Selain itu, para nabi dan orang-orang shalih tersebut merupakan manusia-manusia pilihan yang telah teruji keimanannya dan dibimbing agar bisa selamat dari ujian dunia, sebagaimana dalam firman-Nya,

“Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.” (al An’am : 90)

Untuk itu, dalam edisi ini Nikah berusaha memotivasi para pembaca, agar lebih memperhatikan dan mencintai kisah-kisah para nabi dan bisa mengambil berbagai hikmah darinya. Kisah-kisah para nabi tersebut, juga lebih pantas untuk digunakan sebagai media pengajaran bagi generasi Islam.

Selayaknya, mereka sejak dini mendapatkan bimbingan islami melalui kisah-kisah para nabi ini. Sehingga mereka bisa berpikir, bahwasanya dunia ini hanyalah ujian dan tempat sementara bagi manusia, dan di akhirat lah kehidupan yang sebenarnya.

“Maka, ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” (al A’raf : 176)

Diambil dari majalah Nikah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar